NAMA
: JULRIYANDI KURNIAWAN
KELAS
: 3EA24
MATA KULIAH : PERILAKU KONSUMEN
JUDUL
: BUAT TULISAN YANG SIFATNYA EDITORIAL/REVIEW PASAR KONSUMEN
EDITORIAL TENTANG PASAR KONSUMEN
Salah satu faktor
yang sangat penting dalam sebuah pembangunan ekonomi industri adalah tingkat
pembelian konsumen, jumlah konsumen, bahan baku dan juga biaya operasional
industri. Negara-negara adidaya industri kini mengalami beberapa masalah di
atas. Bahan baku yang terbatas karena alamnya tidak menunjang untuk mensuplainya,
tingkat pembelian konsumen dalam negeri yang semakin menurun akibat turunnya
tingkat penjualan produksi, ditambah biaya operasional yang semakin meninggi.
Kencenderungan ini
menjadikan negara-negara tersebut di atas mengerahkan banyak perhatian dan
tenaga ke negara-negara lumbung bahan baku dan konsumen,. Diantara negara
penyandang jumlah konsumen tinggi adalah China, India, dan Indonesia.
Tingginya tingkat konsumen sering berbanding lurus dengan besarnya
populasi penduduk. Semakin tinggi populasi semakin besar pula tingkat
konsumennya. Sedangkan negara dengan sumber kekayaan alam yang melimpah adalah
negara di sekitar garis ekuator khatulistiwa seperti Indonesia, Brazil,
sebagian negara di Benua Afrika, termasuk negara-negara timur tengah yang
menjadi gudang dan syurganya minyak bumi.
Bagi Negara dengan
populasi penduduk besar, mereka dapat menjadikan potensi besar sumber daya
manusianya itu untuk memutar roda perekonimian. Sehingga dengan hanya
mengandalkan pasar dalam negeri mereka telah mampu menggerakkan jalannya
ekonomi negara. China, India, Indonesia merupakan contoh negara yang memiliki
kekuatan luar biasa itu. Kekuatan pasar dalam negeri yang kokoh menjadikan
negara itu sedikit banyak tidak mendapat pengaruh dari fluktuasi pasar konsumen
luar negeri. Tinggal siapa yang telah berhasil mengoptimalkannya.
Kemudian bagi negara
kaya dalam arti alamnya kaya akan potensi alam mempunyai peluang yang luar
biasa untuk membangun ekonomi Negara demi kesejahteraan bangsanya. Bagaimanapun
kuatnya industri sebuah bangsa tidak akan berkutik jika dihadapkan dengan
permasalahan keterbatasan dan kelangkaan bahan baku yang menjadi biaya produksi
menjadi melangit.
Kecenderungan itu
kian hari semakin terasa khususnya di negara Indonesia yang menyandang double nickname (julukan ganda), sebagai negara
dengan pasar konsumen yang tinggi serta negara dengan kekayaan alam yang super
bahkan dapat dikatakan terkaya di dunia. Bahan tambang, kekayaan laut,
kesuburan tanah, kesesuaian iklim, keindahan alam dan lain sebagainya. Indonesia
memang telah ditakdirkan menjadi negara yang indah di tengah gugusan zamrud
khatulistiwa.
1
Sebagai Negara yang
memiliki potensi ganda itu tidak heran jika menjadi incaran para investor asing
yang ingin menjejakkan kaki di bumi nusantara ini. Bagaimanapun pada saat ini
Indonesia memang sedang memerlukan banyak dana untuk membantu mengolah kekayaan
alam itu yang sampai saat itu belum berhasil meraih gelar “Negara bersatu,
berdaulat, adil dan makmur” sesuai yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
Bangsa Indonesia
sebenarnya mempunyai kesempatan yang besar untuk dapat menunjukkan tajinya
sebagai Negara yang kaya. Sebagai tuan rumah seharusnya Indonesia berani
menaikkan nilai tawar kepada siapa saja yang ingin menanamkan investasi di
tanah air. Bukan sebaliknya terlalu longgar menyilakan semua pengusaha asing
untuk tumbuh dan subur di tanah air dengan melupakan apakah memberi untung
untuk bangsa sendiri atau tidak. Apalagi sampai berpikir akan memberikan
kemakmuran untuk segenap bangsa.
Sudah saatnya Indonesia
berani bersuara untuk menaikkan nilai jual investasi di tanah air, baik itu
bidang pertanian, perkebunan, otomotif, kehutanan, kelautan dan lain-lain yang
memberikan keuntungan besar bagi seluruh rakyat bukan hanya segelintir kelompok
yang tidak berhati nurani. Bukan saatnya lagi Indonesia menjadi kancah
eksploitasi alam tanpa mendapat kemakmuran berarti dari kegiatan itu. Jangan
biarkan bumi nusantara dan segenap penghuninya menangis akibat pengerukan
isinya yang tak kenal batas dan tidak memberikan kesejahteraan.
Syukur-syukur
Indonesia mulai bangkit untuk dapat mengolah sumber daya alamnya dengan
berpijak pada kaki sendiri. Pemerintah sebaiknya mendorong munculnya investor
lokal yang mampu berkiprah di era persaingan usaha yang semakin ketat. Kadang
terdengar ironis, di satu sisi Indonesia memiliki konglomerat-konglomerat
berduit banyak, tetapi di sisi lain bangsa ini tidak mampu mengolah dan
memproduksi dengan mengoptimalkan modal sendiri, bukan selalu tergantung dengan
modal asing.
Datangnya modal asing
yang besar akan berbanding lurus dengan keleluasaan pemilik modal asing itu
untuk menentukan kebijakan. Sehingga semakin besar modal itu masuk akan sangat
berbahaya jika tidak difasilitasi dengan peraturan yang sangat ketat yang
menguntungkan negeri sendiri. Upah minimum, daur ulang, peremajaan sumber daya
alam, dan lain sebagainya.
Saat ini adalah timing yang sangat tepat untuk Indonesia bangkit,
berani, dan percaya diri untuk mengolah sumber daya alam dengan tangan sendiri
di tengah mulai runtuhnya kekuatan-kekuatan raksasa dunia. Jangan sampai
raksasa itu kembali hidup dengan memakan kekayaan alam nusantara ini. Sudah
waktunya nusantara menjadi syurga bagi seluruh rakyat Indonesia.
2
REVIEW TENTANG PERILAKU KONSUMEN
Dalam menyususun strategi pemasaran
yang tepat,para pemasar perlu mengetahui tujuan perusahaan, dan selanjutnya
akan menentukan beberapa segmentasi pasar. Segmentasi pasar ini dapat dilakukan
menurut pasar konsumen, di mana pasar konsumen ini dapat diuraikan
lagi menjadi tiga, yaitu: segmentasi pasar menurut demografi, segmentasi pasar
berdasarkan geografi, dan segmentasi pasar berdasarkan perilaku beli konsumen.
Dari ketiga dasar segmentasi pasar di atas
akan diteliti segmentasi pasar berdasarkan
perilaku beli konsumen. Menurut Kotler (1991) perilaku konsumen di pengaruhi
oleh empat faktor budaya, yaitu: budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Selanjutnya dari keempat faktor tersebut dapat dirinci menjadi beberapa
subfaktor. Untuk faktor psikologis terdiri dari: motivasi, persepsi, belajar,
kepercayaan dan sikap. Namun disini banyak faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam hal membeli suatu produk, yaitu diantaranya :
1. Faktor pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang
pastinya orang tersebut lebih teliti dan lebih kritis dalam menilai suatu
produk, karena mereka tahu jika barang itu mahal pasti kualitasnya pun akan
bagus namun itu semua tidak menjadi patokan dasar bisa saja barang yang murah
memiliki kualitas yang bagus juga. Maka di sini perusahaan atau para pemasar
harus tahu apa yang sedang diinginkan konsumen oleh karena itu diperlukan yang
namanya segmentasi pasar agar perusahaan tahu apa yang sedang tren atau yang
sedang diburu oleh masyarakat.
2. Faktor Penghasilan
Konsumen yang mempunyai penghasilan dibawah
rata-rata maka mereka lebih memilih produk yang murah dan meiliki kulaitas yang
lumayan bagus karena terpentok dengan kondisi keuangannya dan mereka pun lebih
memilih berbelanja di pasar tradisonal. Lain hal dengan konsumen yang
berpengahsilan diatas rata-rata mereka pasti mampu membeli suatu produk yang
mereka butuhkan walaupun harganya mahal karena penghasilan mereka pun besar.
3. Faktor Harga
Mungkin harga adalah salah satu
pertimbangan yang sangat konsumen teliti, karena beda harga hanya berapa rupiah
saya konsumen bisa saja pergi atau mencari harga yang lebih murah di tempat
lain. Oleh karena itu perusahaan harus bisa bersaing dengan perusahaan lain
dalam hal harga. Dan bagaimana cara perusahaan menjual produk dengan harga yang
murah namun memiliki kulaitas yang bagus.
3
4. Faktor Kualitas
Disini konsumen sangat memperhatikan
kulaitas suatu produk/barang. Terkadang konsumen berfikir kualitas yang bagus
pasti harganya juga mahal, namun tidak juga jika konsumen mau mencari
produk/barang yang memiliki kualitas yang bagus dengan harga yang murah pasti
ada mungkin dengan komsumen membelinya di agen atau grosir-grosir dan lain
sebagainya. Kualitas adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
konsumen.
5. Faktor Promosi
Promosi merupakan salah satu cara
suatu perusahaan untuk mempromosikan produk/barangnya dengan melakukan promosi
maka komsumen akan tahu produk atau barang suatu perusahaan yang akan d jual.
Biasanya promosi ini juga cara perusahaan menarik konsumen dengan memberikan
diskon atau harga yang lebih murah untuk waktu yang telah ditentukan, dengan
melakukan promosi perusahaan juga bisa melihat pangsa pasar apakah produk yang
mereka tawarkan bisa di terima di masyarakat.
4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar